1. Sekolah mempersiapkan seseorang untuk mendapat suatu pekerjaan.
Penerapan sistem sekolah bermaksud untuk memberikan kompetensi-kompetensi jenis keahlian dalam lahan pekerjaan yang terbentang luas kompleksitasnya. Anak yang menamatkan sekolah diharapkan sanggup melakukan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan dunia pekerjaan atau setidaknya mempunyai dasar untuk mencari nafkah. Makin tinggi pendidikan makin besar harapannya memperoleh pekerjaan yang layak dan memiliki prestise tinggi. Dengan ijasah yang tinggi seseorang dapat memahami dan menguasai pekerjaan kepemimpinan atau tugas lain yang dipercayakan kepadanya.
2. Sekolah sebagai alat alat transmisi kebudayaan
Fungsi transmisi kebudayaan masyarakat kepada anak menurut Vembriarto (1990) dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (1) transmisi pengetahuan & keterampilan, dan (2) transmisi sikap, nilai-nilai dan norma-norma. Transmisi pengetahuan ini mencakup pengetahuan tentang bahasa, sistem matematika,pengetahuan alam dan sosial serta penemuan-penemuan teknologi.
Wujud keberadaan sekolah merupakan bukti tentang kiprah peranan lembaga pendidikan dalam mengupayakan terjaminnya transformasi nilai-nilai dan norma yang senantiasa dijunjung tinggi. Sementara itu, dalam masyarakat modern di sekolah, anak tidak hanya mempelajari pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga sikap, nilai-nilai dan norma-norma.
Sebagian besar sikap dan nilai-nilai itu dipelajari secara informal melalui situasi formal di kelas dan di sekolah. Melalui contoh pribadi guru, isi cerita buku-buku bacaan pelajaran sejarah dan geografi serta situasi lingkungan sekolah anak mempelajari sikap, nilai-nilai dan norma-norma masyarakat.
3. Sekolah mengajarkan peranan sosial
Pendidikan diharapkan membentuk manusia sosial yang dapat bergaul dengan
sesama manusia sekalipun berbeda agama, suku bangsa, pendirian dan
sebagainya. Seorang anak juga harus dapat menyesuaikan diri dalam
situasi sosial yang berbeda-beda.
4. Sekolah sebagai penyedia tenaga pembangunan
Bagi negara-negara berkembang, pendidikan dipandang menjadi alat yang
paling ampuh untuk menyiapkan tenaga produktif guna menopang proses
pembangunan. Kekayaan alam hanya mengandung arti bila didukung oleh
keahlian. Maka karena itu manusia merupakan sumber utama bagi negara.
5. Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib
Semenjak diterapkannya sistem pendidikan yang bebas dinikmati secara
merata oleh berbagai lapisan masyarakat maka secara otomatis telah
meruntuhkan tembok ketimpangan sosial, feodalisme. Sekolah menjadi
tempat yang paling strategis untuk menyalurkan kebutuhan mobilitas
vertikal dalam kerangka stratifikasi sosial masyarakat. Bagi orang-orang
yang ingin menapaki karier hidup yang lebih prestisius maka mereka
cukup mendaftarkan diri ke lembaga sekolah dan berproses secara serius
sampai pada akhirnya menerima bukti kelulusan. Tidak sedikit yang
berhasil menapaki jenjang karir hidupnya melalui sekolah meskipun
memiliki latar belakang status sosial yang rendah.
6. Fungsi sekolah sebagai alat integrasi sosial
Dalam masyarakat yang bersifat heterogen dan pluralistik, terjaminnya integrasi sosial merupakan fungsi pendidikan sekolah yang cukup penting. Masyarakat Indonesia mengenal bermacam-macam suku bangsa masing-masing dengan adat istiadat. Dengan demikian bahaya disintegrasi sosial sangat besar. Sebab itu fungsi sekolah yang terpenting adalah menjamin integrasi sosial.
6. Fungsi sekolah sebagai alat integrasi sosial
Dalam masyarakat yang bersifat heterogen dan pluralistik, terjaminnya integrasi sosial merupakan fungsi pendidikan sekolah yang cukup penting. Masyarakat Indonesia mengenal bermacam-macam suku bangsa masing-masing dengan adat istiadat. Dengan demikian bahaya disintegrasi sosial sangat besar. Sebab itu fungsi sekolah yang terpenting adalah menjamin integrasi sosial.
Sekolah adalah tempat
peserta didik untuk dapat memperoleh pendidikan. Sekolah dapat diartikan
sebagai sebuah lembaga tempat proses belajar-mengajar pada sebuah
sistem pendidikan yang diakui oleh negara. Meskipun demikian terdapat
juga beberapa sistem pendidikan yang bertujuan layaknya seperti sekolah
formal dengan bentuk yang berbeda seperti yang dikenal istilah home
schooling, akan tetapi sekolah adalah sistem pendidikan yang paling
terkenal bahkan ada di setiap negara.
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia sekolah adalah bangunan atau
lembaga belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran
menurut dan sesuai tingkatan yang ditempuh. Tingkatan ini selanjutnya
disebut jenjang yang ada, yakni tingkatan adalah sekolah dasar, Lanjutan
dan Perguruan tinggi.
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/pengertian-dan-sejarah-sistem-sekolah.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/pengertian-dan-sejarah-sistem-sekolah.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
Eureka Pendidikan.
Sekolah adalah tempat peserta didik untuk dapat memperoleh pendidikan.
Sekolah dapat diartikan sebagai sebuah lembaga tempat proses
belajar-mengajar pada sebuah sistem pendidikan yang diakui oleh negara.
Meskipun demikian terdapat juga beberapa sistem pendidikan yang
bertujuan layaknya seperti sekolah formal dengan bentuk yang berbeda
seperti yang dikenal istilah home schooling, akan tetapi sekolah adalah
sistem pendidikan yang paling terkenal bahkan ada di setiap negara.
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia sekolah adalah bangunan atau
lembaga belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran
menurut dan sesuai tingkatan yang ditempuh. Tingkatan ini selanjutnya
disebut jenjang yang ada, yakni tingkatan adalah sekolah dasar, Lanjutan
dan Perguruan tinggi.
Asal kata sekolah berasal dari bahasa latin yaitu: skhole, Scola atau
skhola yang berarti: Waktu luang atau waktu senggang. Kata ini
menunjukkan bahwa sekolah adalah sesuatu yang sangat sulit dilaksanakan
dan dirasakan oleh peserta didik (anak: menurut pengertian pedagogik),
oleh karenanya sekolah hanya dapat dilakukan pada kegiatan senggang atau
waktu tertentu disamping kegiatan utama. Kegiatan dalam waktu luang itu
adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal
tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni).
Sistem Pendidikan formal
Sistem pendidikan formal pada umumnya dianut oleh seluruh negara yang
ada didunia, bahkan sistem pendidikan formal bersifat wajib dalam hal
ini adalah bentuk pemaksaan atau keharusan bagi setiap anak yang
dimaksud telah dianut oleh sebagian besar negara didunia. Sebagai contoh
Indonesia sendiri memiliki program pendidikan Wajar 9 tahun atau wajib
belajar sembilan tahun.
Sistem pendidikan formal disetiap negara hampir sama dalam hal tingkatan
pendidikan, tetap dibagi menjadi tiga bagian utama yakni pendidikan
dasar (elementary), pendidikan menengah (High School) dan Perguruan
tinggi. Selain sekolah-sekolah inti, siswa di negara tertentu juga
mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah-sekolah baik sebelum dan
sesudah pendidikan dasar dan menengah. TK atau pra-sekolah menyediakan
sekolah beberapa anak-anak yang sangat muda (biasanya umur 3-5 tahun).
Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau seminari mungkin
tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga
didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau
sekolah tari. Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode
non-tradisional.
Sekolah adalah bentuk tanggung jawab pemerintah yang tujuannya adalah
melanjutkan kehidupan bangsa dan negara agar dapat mengatasi tantangan
dan masalah yang dihadapi oleh negara. Oleh karenanya Sekolah haru
sdidesain sedemikian rupa agar prodak keluaran dari sekolah dapat
digunakan untuk saat ini dan dapat juga mengatasi masalah yang akan
datang.
Ada juga sekolah non-pemerintah, yang disebut sekolah swasta. Sekolah
swasta mungkin untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah
tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; keagamaan, seperti
sekolah Islam, sekolah Kristen, hawzas, yeshivas dan lain-lain, atau
sekolah yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha
untuk mengembangkan prestasi pribadi lainnya. Sekolah untuk orang
dewasa meliputi lembaga-lembaga pelatihan perusahaan dan pendidikan dan
pelatihan militer.
Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau
lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi
pelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah
dibantu oleh wakil kepala sekolah.Jumlah wakil kepala sekolah di setiap
sekolah berbeda, tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah
disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi
dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah
mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan.
Ukuran dan jenis sekolah bervariasi tergantung dari sumber daya dan
tujuan penyelenggara pendidikan. Sebuah sekolah mungkin sangat sederhana
di mana sebuah lokasi tempat bertemu seorang pengajar dan beberapa
peserta didik, atau mungkin, sebuah kompleks bangunan besar dengan
ratusan ruang dengan puluhan ribu tenaga kependidikan dan peserta
didiknya. Berikut ini adalah sarana prasarana yang sering ditemui pada
institusi yang ada di Indonesia, berdasarkan kegunaannya:
1. Ruang Belajar
Ruang belajar adalah suatu ruangan tempat kegiatan belajar mengajar
dilangsungkan. Ruang belajar terdiri dari beberapa jenis sesuai
fungsinya yaitu:
Ruang kelas atau ruang Tatap Muka, ruang ini berfungsi sebagai
ruangan tempat siswa menerima pelajaran melalui proses interaktif antara
peserta didik dengan pendidik, ruang belajar terdiri dari berbagai
ukuran, dan fungsi.Sistem kelas terbagi 2 jenis yaitu kelas berpindah
(moving class) dan kelas tetap.
Ruang Praktik/Laboratorium ruang yang berfungsi sebagai ruang tempat
peserta didik menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan keahlian
melalui praktik, latihan, penelitian, percobaan. Ruang ini mempunyai
kekhususan dan diberi nama sesuai kekhususannya tersebut, diantaranya:
Laboratorium Fisika/Kimia/Biologi,
Laboratorium bahasa,
Laboratorium komputer,
Ruang keterampilan
2. Ruang Kantor
Ruang kantor adalah suatu tempat dimana tenaga kependidikan melakukan
proses administrasi sekolah tersebut, pada institusi yang lebih besar
ruang kantor merupakan sebuah gedung yang terpisah.
3. Perpustakaan
Sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang keilmuan, maka
keberadaan perpustakaan sangat penting. Untuk meminjam buku, murid
terlebih dahulu harus mempunyai kartu peminjaman agar dapat meminjam
sebuah buku.
4. Halaman / Lapangan
Merupakan area umum yang mempunyai berbagai fungsi diantaranya:
tempat upacara
tempat olahraga
tempat kegiatan luar ruangan
tempat latihan
tempat bermain/beristirahat
5. Lain-lain
Kantin/cafetaria
Ruang organisasi peserta didik (OSIS, Pramuka, Senat Mahasiswa, dll)
Ruang Komite
Ruang keamanan
Ruang produksi, penyiaran dll.
Ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
Di Indonesia, sekolah menurut statusnya dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Sekolah negeri, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah,
mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah
atas, dan perguruan tinggi.
Sekolah swasta, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh
non-pemerintah/swasta, penyelenggara berupa badan berupa yayasan
pendidikan yang sampai saat ini badan hukum penyelenggara pendidikan
masih berupa rancangan peraturan pemerintah.
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/pengertian-dan-sejarah-sistem-sekolah.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/pengertian-dan-sejarah-sistem-sekolah.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
Eureka Pendidikan.
Sekolah adalah tempat peserta didik untuk dapat memperoleh pendidikan.
Sekolah dapat diartikan sebagai sebuah lembaga tempat proses
belajar-mengajar pada sebuah sistem pendidikan yang diakui oleh negara.
Meskipun demikian terdapat juga beberapa sistem pendidikan yang
bertujuan layaknya seperti sekolah formal dengan bentuk yang berbeda
seperti yang dikenal istilah home schooling, akan tetapi sekolah adalah
sistem pendidikan yang paling terkenal bahkan ada di setiap negara.
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia sekolah adalah bangunan atau
lembaga belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran
menurut dan sesuai tingkatan yang ditempuh. Tingkatan ini selanjutnya
disebut jenjang yang ada, yakni tingkatan adalah sekolah dasar, Lanjutan
dan Perguruan tinggi.
Asal kata sekolah berasal dari bahasa latin yaitu: skhole, Scola atau
skhola yang berarti: Waktu luang atau waktu senggang. Kata ini
menunjukkan bahwa sekolah adalah sesuatu yang sangat sulit dilaksanakan
dan dirasakan oleh peserta didik (anak: menurut pengertian pedagogik),
oleh karenanya sekolah hanya dapat dilakukan pada kegiatan senggang atau
waktu tertentu disamping kegiatan utama. Kegiatan dalam waktu luang itu
adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal
tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni).
Sistem Pendidikan formal
Sistem pendidikan formal pada umumnya dianut oleh seluruh negara yang
ada didunia, bahkan sistem pendidikan formal bersifat wajib dalam hal
ini adalah bentuk pemaksaan atau keharusan bagi setiap anak yang
dimaksud telah dianut oleh sebagian besar negara didunia. Sebagai contoh
Indonesia sendiri memiliki program pendidikan Wajar 9 tahun atau wajib
belajar sembilan tahun.
Sistem pendidikan formal disetiap negara hampir sama dalam hal tingkatan
pendidikan, tetap dibagi menjadi tiga bagian utama yakni pendidikan
dasar (elementary), pendidikan menengah (High School) dan Perguruan
tinggi. Selain sekolah-sekolah inti, siswa di negara tertentu juga
mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah-sekolah baik sebelum dan
sesudah pendidikan dasar dan menengah. TK atau pra-sekolah menyediakan
sekolah beberapa anak-anak yang sangat muda (biasanya umur 3-5 tahun).
Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau seminari mungkin
tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga
didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau
sekolah tari. Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode
non-tradisional.
Sekolah adalah bentuk tanggung jawab pemerintah yang tujuannya adalah
melanjutkan kehidupan bangsa dan negara agar dapat mengatasi tantangan
dan masalah yang dihadapi oleh negara. Oleh karenanya Sekolah haru
sdidesain sedemikian rupa agar prodak keluaran dari sekolah dapat
digunakan untuk saat ini dan dapat juga mengatasi masalah yang akan
datang.
Ada juga sekolah non-pemerintah, yang disebut sekolah swasta. Sekolah
swasta mungkin untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah
tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; keagamaan, seperti
sekolah Islam, sekolah Kristen, hawzas, yeshivas dan lain-lain, atau
sekolah yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha
untuk mengembangkan prestasi pribadi lainnya. Sekolah untuk orang
dewasa meliputi lembaga-lembaga pelatihan perusahaan dan pendidikan dan
pelatihan militer.
Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau
lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi
pelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah
dibantu oleh wakil kepala sekolah.Jumlah wakil kepala sekolah di setiap
sekolah berbeda, tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah
disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi
dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah
mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan.
Ukuran dan jenis sekolah bervariasi tergantung dari sumber daya dan
tujuan penyelenggara pendidikan. Sebuah sekolah mungkin sangat sederhana
di mana sebuah lokasi tempat bertemu seorang pengajar dan beberapa
peserta didik, atau mungkin, sebuah kompleks bangunan besar dengan
ratusan ruang dengan puluhan ribu tenaga kependidikan dan peserta
didiknya. Berikut ini adalah sarana prasarana yang sering ditemui pada
institusi yang ada di Indonesia, berdasarkan kegunaannya:
1. Ruang Belajar
Ruang belajar adalah suatu ruangan tempat kegiatan belajar mengajar
dilangsungkan. Ruang belajar terdiri dari beberapa jenis sesuai
fungsinya yaitu:
Ruang kelas atau ruang Tatap Muka, ruang ini berfungsi sebagai
ruangan tempat siswa menerima pelajaran melalui proses interaktif antara
peserta didik dengan pendidik, ruang belajar terdiri dari berbagai
ukuran, dan fungsi.Sistem kelas terbagi 2 jenis yaitu kelas berpindah
(moving class) dan kelas tetap.
Ruang Praktik/Laboratorium ruang yang berfungsi sebagai ruang tempat
peserta didik menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan keahlian
melalui praktik, latihan, penelitian, percobaan. Ruang ini mempunyai
kekhususan dan diberi nama sesuai kekhususannya tersebut, diantaranya:
Laboratorium Fisika/Kimia/Biologi,
Laboratorium bahasa,
Laboratorium komputer,
Ruang keterampilan
2. Ruang Kantor
Ruang kantor adalah suatu tempat dimana tenaga kependidikan melakukan
proses administrasi sekolah tersebut, pada institusi yang lebih besar
ruang kantor merupakan sebuah gedung yang terpisah.
3. Perpustakaan
Sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang keilmuan, maka
keberadaan perpustakaan sangat penting. Untuk meminjam buku, murid
terlebih dahulu harus mempunyai kartu peminjaman agar dapat meminjam
sebuah buku.
4. Halaman / Lapangan
Merupakan area umum yang mempunyai berbagai fungsi diantaranya:
tempat upacara
tempat olahraga
tempat kegiatan luar ruangan
tempat latihan
tempat bermain/beristirahat
5. Lain-lain
Kantin/cafetaria
Ruang organisasi peserta didik (OSIS, Pramuka, Senat Mahasiswa, dll)
Ruang Komite
Ruang keamanan
Ruang produksi, penyiaran dll.
Ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
Di Indonesia, sekolah menurut statusnya dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Sekolah negeri, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah,
mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah
atas, dan perguruan tinggi.
Sekolah swasta, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh
non-pemerintah/swasta, penyelenggara berupa badan berupa yayasan
pendidikan yang sampai saat ini badan hukum penyelenggara pendidikan
masih berupa rancangan peraturan pemerintah.
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/pengertian-dan-sejarah-sistem-sekolah.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/pengertian-dan-sejarah-sistem-sekolah.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
Eureka Pendidikan.
Sekolah adalah tempat peserta didik untuk dapat memperoleh pendidikan.
Sekolah dapat diartikan sebagai sebuah lembaga tempat proses
belajar-mengajar pada sebuah sistem pendidikan yang diakui oleh negara.
Meskipun demikian terdapat juga beberapa sistem pendidikan yang
bertujuan layaknya seperti sekolah formal dengan bentuk yang berbeda
seperti yang dikenal istilah home schooling, akan tetapi sekolah adalah
sistem pendidikan yang paling terkenal bahkan ada di setiap negara.
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia sekolah adalah bangunan atau
lembaga belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran
menurut dan sesuai tingkatan yang ditempuh. Tingkatan ini selanjutnya
disebut jenjang yang ada, yakni tingkatan adalah sekolah dasar, Lanjutan
dan Perguruan tinggi.
Asal kata sekolah berasal dari bahasa latin yaitu: skhole, Scola atau
skhola yang berarti: Waktu luang atau waktu senggang. Kata ini
menunjukkan bahwa sekolah adalah sesuatu yang sangat sulit dilaksanakan
dan dirasakan oleh peserta didik (anak: menurut pengertian pedagogik),
oleh karenanya sekolah hanya dapat dilakukan pada kegiatan senggang atau
waktu tertentu disamping kegiatan utama. Kegiatan dalam waktu luang itu
adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal
tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni).
Sistem Pendidikan formal
Sistem pendidikan formal pada umumnya dianut oleh seluruh negara yang
ada didunia, bahkan sistem pendidikan formal bersifat wajib dalam hal
ini adalah bentuk pemaksaan atau keharusan bagi setiap anak yang
dimaksud telah dianut oleh sebagian besar negara didunia. Sebagai contoh
Indonesia sendiri memiliki program pendidikan Wajar 9 tahun atau wajib
belajar sembilan tahun.
Sistem pendidikan formal disetiap negara hampir sama dalam hal tingkatan
pendidikan, tetap dibagi menjadi tiga bagian utama yakni pendidikan
dasar (elementary), pendidikan menengah (High School) dan Perguruan
tinggi. Selain sekolah-sekolah inti, siswa di negara tertentu juga
mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah-sekolah baik sebelum dan
sesudah pendidikan dasar dan menengah. TK atau pra-sekolah menyediakan
sekolah beberapa anak-anak yang sangat muda (biasanya umur 3-5 tahun).
Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau seminari mungkin
tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga
didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau
sekolah tari. Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode
non-tradisional.
Sekolah adalah bentuk tanggung jawab pemerintah yang tujuannya adalah
melanjutkan kehidupan bangsa dan negara agar dapat mengatasi tantangan
dan masalah yang dihadapi oleh negara. Oleh karenanya Sekolah haru
sdidesain sedemikian rupa agar prodak keluaran dari sekolah dapat
digunakan untuk saat ini dan dapat juga mengatasi masalah yang akan
datang.
Ada juga sekolah non-pemerintah, yang disebut sekolah swasta. Sekolah
swasta mungkin untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah
tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; keagamaan, seperti
sekolah Islam, sekolah Kristen, hawzas, yeshivas dan lain-lain, atau
sekolah yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha
untuk mengembangkan prestasi pribadi lainnya. Sekolah untuk orang
dewasa meliputi lembaga-lembaga pelatihan perusahaan dan pendidikan dan
pelatihan militer.
Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau
lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi
pelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah
dibantu oleh wakil kepala sekolah.Jumlah wakil kepala sekolah di setiap
sekolah berbeda, tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah
disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi
dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah
mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan.
Ukuran dan jenis sekolah bervariasi tergantung dari sumber daya dan
tujuan penyelenggara pendidikan. Sebuah sekolah mungkin sangat sederhana
di mana sebuah lokasi tempat bertemu seorang pengajar dan beberapa
peserta didik, atau mungkin, sebuah kompleks bangunan besar dengan
ratusan ruang dengan puluhan ribu tenaga kependidikan dan peserta
didiknya. Berikut ini adalah sarana prasarana yang sering ditemui pada
institusi yang ada di Indonesia, berdasarkan kegunaannya:
1. Ruang Belajar
Ruang belajar adalah suatu ruangan tempat kegiatan belajar mengajar
dilangsungkan. Ruang belajar terdiri dari beberapa jenis sesuai
fungsinya yaitu:
Ruang kelas atau ruang Tatap Muka, ruang ini berfungsi sebagai
ruangan tempat siswa menerima pelajaran melalui proses interaktif antara
peserta didik dengan pendidik, ruang belajar terdiri dari berbagai
ukuran, dan fungsi.Sistem kelas terbagi 2 jenis yaitu kelas berpindah
(moving class) dan kelas tetap.
Ruang Praktik/Laboratorium ruang yang berfungsi sebagai ruang tempat
peserta didik menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan keahlian
melalui praktik, latihan, penelitian, percobaan. Ruang ini mempunyai
kekhususan dan diberi nama sesuai kekhususannya tersebut, diantaranya:
Laboratorium Fisika/Kimia/Biologi,
Laboratorium bahasa,
Laboratorium komputer,
Ruang keterampilan
2. Ruang Kantor
Ruang kantor adalah suatu tempat dimana tenaga kependidikan melakukan
proses administrasi sekolah tersebut, pada institusi yang lebih besar
ruang kantor merupakan sebuah gedung yang terpisah.
3. Perpustakaan
Sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang keilmuan, maka
keberadaan perpustakaan sangat penting. Untuk meminjam buku, murid
terlebih dahulu harus mempunyai kartu peminjaman agar dapat meminjam
sebuah buku.
4. Halaman / Lapangan
Merupakan area umum yang mempunyai berbagai fungsi diantaranya:
tempat upacara
tempat olahraga
tempat kegiatan luar ruangan
tempat latihan
tempat bermain/beristirahat
5. Lain-lain
Kantin/cafetaria
Ruang organisasi peserta didik (OSIS, Pramuka, Senat Mahasiswa, dll)
Ruang Komite
Ruang keamanan
Ruang produksi, penyiaran dll.
Ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
Di Indonesia, sekolah menurut statusnya dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Sekolah negeri, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah,
mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah
atas, dan perguruan tinggi.
Sekolah swasta, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh
non-pemerintah/swasta, penyelenggara berupa badan berupa yayasan
pendidikan yang sampai saat ini badan hukum penyelenggara pendidikan
masih berupa rancangan peraturan pemerintah.
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/pengertian-dan-sejarah-sistem-sekolah.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/pengertian-dan-sejarah-sistem-sekolah.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar